Semoga pembahasan ini berguna bagi kita semua.
Sukses selalu!
Salam,
Ivan Hadinata Rimbualam
I am still 22 years old. Graduated from Chemical Engineering ITB. Part of @yli_ac. Struggling to be a Supply Chain Specialist in a Multinational FMCG Company. Twitter: @Ivanhadinata; Linkedin: http://id.linkedin.com/pub/ivan-hadinata-rimbualam/37/b26/58a
Salam,
Ivan Hadinata Rimbualam
Tidak disangka, rangkaian ajang kompetisi nasional mahasiswa Teknik Kimia terbesar di Indonesia, yaitu Lomba Rancang Pabrik Tingkat Nasional (LRPTN) XII 2011, telah mendekati waktu akan diselenggarakanya Grand Final LRPTN XII 2011 - HIMATEK ITB. Grand Final akan diselenggarakan di Aula Timur ITB, Bandung, pada tanggal 26-28 April 2011 mulai jam 8.00 - 17.00.
LRPTN XII 2011 mengusung tema “PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI NASIONAL”. LRPTN XII diadakan sebagai stepping stone bagi kalangan akademisi dan praktisi Teknik Kimia untuk mencurahkan ide dan pemikiran dalam pengembangan industri kimia yang berbasiskan sumber daya alam Indonesia, u ntuk meningkatkan ketahanan pada sektor pangan dan energi nasional. LRPTN XII diharapkan dapat mencetuskan ide-ide solutif dan inovatif mengenai pemanfaatan sumber daya Indonesia secara optimal tanpa melupakan kearifan lokal sebagai upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan dan energi nasional, serta menjadi penggerak bagi perindustrian di Indonesia. Pada akhirnya, LRPTN XII diharapkan dapat menjadi batu pijakan bagi perkembangan industri di Indonesia.
Berbagai rangkaian LRPTN XII telah dilalui bersama, dimulai dengan Roadshow LRPTN XII 2011 ke 7 kota besar pada September - Oktober 2011. Roadshow LRPTN XII merupakan acara pre-event LRPTN XII yang dilakukan paling awal dengan tujuan memperkenalkan kompetisi LRPTN (tema dan kategori lomba) beserta sistem pendaftarannya. Panitia LRPTN XII melakukan roadshow LRPTN ke berbagai lokasi universitas ternama di Indonesia, yaitu
Lebih dari 200 peserta dari berbagai universitas hadir langsung dalam rangkaian roadshow yang dilakukan panitia LRPTN XII dari Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEK) ITB. Peserta roadshow LRPTN XII bukan saja dari mahasiswa universitas tempat dilakukannya roadshow, tetapi juga mahasiswa universitas sekitar tempat roadshow dilangsungkan, seperti mahasiswa ITENAS dan ITB juga ikut dalam roadshow LRPTN di UNPAR, Bandung.
Rangkaian LRPTN, yang telah diadakan semenjak 1996 ini, dilanjutkan dengan event besar di bulan Januari dan Februari 2011, yaitu Pelatihan Rancang Pabrik (PRP) oleh Ir. Boi Sormin, Senior Process Engineer PT Rekayasa Industri, salah satu EPC Company ternama di Indonesia. Pelatihan Rancang Pabrik merupakan acara pre-event LRPTN XII yang kedua dan diadakan dalam 2 gelombang dengan materi pelatihan yang sama, dimana gelombang 1 berlangsung pada tanggal 15 Januari 2011 dan gelombang berlangsung pada tanggal 5 Februari 2011. Acara ini diadakan untuk meningkatkan kemampuan para peserta LRPTN XII secara khusus dan juga mahasiswa Teknik Kimia se-Indonesia secara umum dalam hal perancangan pabrik kimia.
Pada acara ini, Ir. Boi Sormin (Senior Process Engineer di PT Rekayasa Industri) diundang sebagai pelatih dalam kedua gelombang. Beliau juga merupakan salah satu Dewan Juri LRPTN XI 2010 yang lalu. Beliau sudah malang melintang di dunia perancangan pabrik kimia dan mengikuti perkembangan event LRPTN HIMATEK ITB. Acara Pelatihan Rancang Pabrik ini disambut antusias dengan peserta sebanyak lebih dari 140 peserta, yang tersebar dari 10 institusi berbeda di Indonesia. Banyak mahasiswa yang ingin menjadi peserta Pelatihan Rancang Pabrik, namun belum mendapatkan kesempatan pada event LRPTN XII karena keterbatasan fasilitas acara training ini.
Pre Event ketiga yang dilakukan oleh rangkaian LRPTN XII adalah Lomba Essai LRPTN XII. Lomba ini bertemakan “Mengungkap Potensi Sumber Daya dan Inovasi Teknologi untuk Menjawab Tantangan Ketersediaan Energi dan Pangan Nasional”. Kompetisi esai ini diikuti oleh lebih dari 30 peserta dari kalangan SMA dan mahasiswa berbagai daerah di Indonesia.
Grand Final LRPTN XII 2011, pada tanggal 26-28 April 2011 di Aula Timur ITB akan menyelenggarakan seminar dan talkshow dari berbagai speaker ternama, seperti: Franciscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk.,Prof. Dr. Purwiyatno Haryadi, Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center IPB, Adhi S Lukman (Ketua Umum GAPMMI / Gabungan Antar Pengusaha Makanan & Minuman Indonesia), Triharyo Soesilo, Komisaris PT. Pertamina (Persero), dan Yani Panigoro, Komisaris PT. Medco Energi Internasional, Tbk. * (* : masih dalam konfirmasi). Grand Final LRPTN XII juga akan dihadiri oleh 10 Dewan Juri LRPTN dari ketiga kategori. Dewan Juri LRPTN berasal dari pihak akademisi, pihak praktisi (peneliti/pihak industri), perusahaan EPC, dan pengusaha. Selain itu Grand Final LRPTN XII akan dimeriahkan oleh beberapa performer, dua diantaranya adalah Jubing Kristianto dan Fruit n' Salads, serta banyak lagi. Grand Final LRPTN XII juga akan dimeriahkan oleh berbagai stand perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia.
Pada Grand Final LRPTN, masing-masing hari akan ditampilkan Presentasi para Finalis peserta kompetisi LRPTN, kategori A, B, dan C. Mereka, 9 finalis terbaik LRPTN XII, akan mempresentasi karya perancangan pabriknya di depan Dewan Juri LRPTN dan publik umum. Publik yang akan mendengar akan hadir dari berbagai pihak akademisi, praktisi (peneliti / pihak industri), investor, mahasiswa mahasiswa universitas sekitar Bandung dan supporter universitas Finalis, dan juga siswa siswi SMA sekitar Bandung. Proses seleksi finalis LRPTN berlangsung sangat ketat. Seleksi awal dilakukan oleh masing-masing universitas. Universitas yang ikut dalam ajang kompetisi ini adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Universitas Sriwijaya (UNSRI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Nasional (ITENAS), Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Universitas Trunojoyo, Politeknik Pos Indonesia, Universitas Surabaya (UBAYA), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), UPN Veteran Jogjakarta,dan Universitas Katolik Widya Mandala.
Masing-masing universitas di sepanjang Indonesia, sebanyak 15 universitas, melakukan seleksi ketat untuk mengirimkan dutanya/wakilnya untuk maju menjadi peserta kompetisi LRPTNX II 2011. Sebanyak 86 kelompok terbaik pilihan wakil dari 15 universitas ikut dalam tahap awal ajang kompetisi LRPTN XII yang berisikan 3 kategori lomba, yaitu:
Sebanyak 86 kelompok peserta LRPTN XII 2011 bersaing dalam seleksi berkas/dokumen berupa draft laporan masing-masing kategori pada 31 Januari 2011. Hanya sekitar 50 kelompok terbaik yang lolos seleksi berkas draft laporan tersebut dan masuk ke Babak Semifinal. Sekitar 50 kelompok terbaik masih melakukan seleksi selanjutnya dengan mengirimkan berkas akhir proposal laporan perancangan pabrik kimia (kategori A dan B) dan laporan penyelesaian kategori C pada tanggal 13 Maret 2011. Nanti Dewan Juri akan memeriksa sekitar 50 berkas dokumen para semifinalis dan sekitar 2 minggu sebelum penyelenggaraan Grand Final LRPTN XII 2011, para finalis LRPTN XII akan diumumkan melalui berbagai media. Hanya 9 Finalis LRPTN yang akan diundang untuk presentasi di ITB di depan para Dewan Juri dan juga beberapa investor.
Sebelum melakukan presentasi pada tanggal 26-28 April 2011 di depan Dewan Juri, para finalis LRPTN XII akan diundang mengikuti jamuan Gala Dinner pada tanggal 25 April 2011 di Bandung. Nantinya Finalis LRPTN selain mempresentasikan karya perancangan pabrik dan penyelesaian problem solvingnya juga akan mendapat kesempatan untuk field trip gratis ke PT Indofood Sukses Makmur Tbk. pada hari Jumat, 29 April 2011, sebagai Post Event LRPTN XII. Penyelenggaraan LRPTN diharapkan dapat menjadi suatu wadah berkarya bagi mahasiswa se-Indonesia dalam lingkup keilmuan Teknik Kimia. Selain itu, LRPTN ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan industri nasional.
Mariska Margareth Pitoi (Kimia 2000)
Juara II Mahasiswa Berprestasi tingkat UNSRAT 2003
Juara II Lomba Karya Tulis Mahasiwa (LKTM-IPA) tingkat Nasional 2004
Elisabeth Ambouw (Biologi 2000)
Finalis Lomba Karya Tulis Mahasiswa - Lingkungan Hidup (LKTM-LH) tingkat Nasional 2004
Beivy Jonathan Kolondam (Biologi 2001)
Juara I Mahasiswa Berprestasi tingkat UNSRAT 2004
Juara III Lomba Karya Tulis Mahasiwa (LKTM-IPA) tingkat Nasional 2005 pada PIMNAS di Universitas Andalas Padang (Pembimbing : Dra. Trina Tallei, MSi)
Agustina Monalisa Tangapo (Biologi 2001)
Juara I Mahasiswa Berprestasi tingkat UNSRAT 2005 (Pembimbing : Dra. Henny Rampe, MSi)
Dania Subroto (Biologi 2002), Fajar Wanto (Biologi 2002), Fikri Hamadi (Kimia 2001)
Finalis Lomba Karya Tulis Mahasiwa (LKTM-Pendidikan) tingkat Nasional 2006 pada PIMNAS di Universitas Muhammadiyah Malang (Pembimbing : Dra. Trina Tallei, MSi)
Aprlia Lomo (Biologi 2003)
Juara II Mahasiswa Berprestasi tingkat UNSRAT 2006 (Pembimbing : Dra. Trina Tallei, MSi)
Juara III Lomba Karya Tulis Mahasiswa - Indonesia Timur (LKTM - Intim) Bidang IPA di Kupang (Pembimbing : Dra. Trina Tallei, MSi)
Milana Waluyo (Kimia 2003)
Finalis Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM-IPA) tingkat Nasional 2006 pada PIMNAS di Universitas Muhammadiyah Malang (Pembimbing : Drs. Herling Tangkuman, MSi)
Juara I Mahasiswa Berprestasi tingkat UNSRAT 2007
Wulan Koagouw (Biologi 2004)
Juara III Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM-IPA) tingkat Nasional 2007 pada PIMNAS di Universitas Lampung Bandang Lampung ((Pembimbing : Dra. Trina Tallei, MSi)
A. Syawal Thaha (Kimia 2001)
Finalis Lomba Karya Tulis Mahasiwa (LKTM-Pendidikan) Tingkat Wilayah D 2007 di Universitas Papua di Irian Jaya (Pembimbing : Dra. Trina Tallei, MSi)
Budiharjo Mamonto (Matematika 2003)
Juara II Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM-IPS) tingkat UNSRAT 2007
Johana Ramoh (Biologi 2004)
Finalis Lomba Karya Tulis Mahasisa (LKTM) Tingkat Indonesia Timur di Universitas Hasanuddin Makassar (Pembimbing : Dr. Saroyo Sumarto, MSi)
Akhir-akhir ini terdapat kontroversi pemakaian energi alternatif bioetanol. Beberapa orang berpendapat bahwa bietanol akan memperparah pemanasan global bumi kita. Sebagian ahli ekonomi, ilmuwan dan ahli lingkungan justru memperingatkan, produksi etanol besar-besaran sebagai pengganti minyak bumi dan batu bara memperparah dampakpemanasan global (global warming) di masa mendatang. Penggunaan bahan bakar alternatif biofuel, tidak menjamin penyelamatan lingkungan dan menekan pengaruh perubahan iklim Apakah ini benar ?
Bahan bakar nabati (biofuel) adalah bahan bakar yang mampu menyerap karbondioksida sebagai penyebab tingginya efek rumah kaca. Bahan bakar ini pun dinyatakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan yang bisa menggantikan bahan bakar fosil.Tapi sebuah penelitian mempublikasikan bahwa gas yang dihasilkan biofuel justru mampu disimpan dan berdampak pada efek rumah kaca. Hal ini muncul karena disinyalir pupuk yang dipakai oleh petani bisa berdampak pada tanaman yang digunakan sebagai bahan baku biofuel.
Menurut saya, latar belakang munculnya banyak dampak negative bietanol ke lingkungan merupakan kesalahan dari sumber daya manusia pengolah bioetanol ini. Kita bisa menganalisa bahwa dengan menggunakan bietanol lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil. Mula-mula kita menanam bahan baku bietanol, tumbuhan baku bioetanol ini akan menyerap CO2 di udara. Lalu saat bioetanol digunakan maka memang akan menghasilkan CO2 tetapi perhatikanlah secara matematis perhitungan karbon dari tanaman biofuel adalah nol karena saat ditanam tanaman itu menarik karbondioksida (CO2), sedangkan saat digunakan, biofuel mengemisikan CO2.Ketika kita menggunakan bahan bakar fosil, kita hanya akan menambah materi CO2 ke atomsfer kita, sedangkan dengan bietanol akan terbentuk siklus CO2. Sehingga tidak menambah materi CO2 ke atmosfer kita.
Masalah penggunaan pupuk yang salah oleh petani yang dapat berdampak pada efek rumah kaca kita dapat melakukan pembenahan dengan cara penyuluhan yang tepat agar petani menggunakan pupuk yang tepat. Yang saya amati petani Indonesia sering melakukan hal yang salah dalam bercocok tanam, misalnya untuk menanam tanaman baku bioetanol. Petani sering merendam tanahnya saat bercocok tanam. Padahal ini yang menyebabkan CH4 pada pupuk dapat lepas ke atmosfer dan menjadi gas efek rumah kaca. Penggunaan pupuk yang lebih ramah lingkungan juga merupakan solusi yang tepat. Dengan pupuk kompos kita akan semakin mengurangi efek rumah kaca. Metode ini akan lebih mengurangi materi gas rumah kaca di atmosfer kita sehingga lebih ramah lingkungan.
Walaupun penggunaan bioetanol mengalami banyak kontroversi,tetapi menurut saya bioetanol masih lebih baik daripada bahan bakar fosil. Masalah apakah ada teknologi yang akan lebih baik lagi , itu menjadi tantangan kita semua untuk mencari dan mengembangkannya. Untuk masa sekarang bioetanol merupakan teknologi terbaik bagi saya. Selain itu diusahakan agar bahan baku bioetanol berasal dari tanaman bukan pangan agar harga bahan bakunya tidak bersaing dengan harga pangan yang sekarang ini sedang menaik terus-terusan. Perlu pengelolaan yang lebih baik lagi dalam penggunaan teknologi bietanol. Marilah kita berupaya menyempurnakan setiap teknologi yang ada agar kita mempunyai energi pengganti yang paling tepat di masa akan datang. (Oleh: Ivan Hadinata Rimbualam )