Harga minyak bumi dunia yang semakin mahal seiring dengan waktu menyebabkan banyak pihak berusaha mengurangi ketergantungan akan minyak bumi dan beralih ke sumber daya batu bara yang potensinya besar di Indonesia. Diperkirakan batu bara masih mencukupi kehidupan dalam jangka waktu 150 tahun ke depan (Anonim, 2008).
Menurut laporan dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) potensi sumber daya batu bara adalah sekitar 61,27 milyar ton pada tahun 2005. Sedangkan satu tahun kemudian (2006), jumlah cadangan batu bara yang ditemukan adalah sebesar 90,46 milyar ton. Dari jumlah tersebut, sumber daya batu bara terdiri dari sumber daya hipotetik (hyphotetical) yang merupakan hasil survei tinjau sebesar 17,02 milyar ton, sumber daya tereka (inferred) yang merupakan hasil prospeksi sebesar 33,07 milyar ton, sumber daya tertunjuk (indicated) yang merupakan hasil eksplorasi pendahuluan sebanyak 16,72 milyar ton, dan juga sumber daya terukur (measured) yang merupakan hasil eksplorasi terperinci sebesar 23,64 milyar ton. Sumber daya batu bara terdapat paling besar pada pulau Kalimantan dan Sumatera.
Berikut merupakan keterangan lebih lengkap mengenai kelas sumber daya dan cadangan (AMANDEMEN 1 - SNI 13-5014-1998, 1998) :
1. Sumber Daya Batu bara Hipotetik (Hypothetical Coal Resource) merupakan jumlah batu bara yang berada di daerah penyelidikan / bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data-data yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan survei tinjau.
2 Sumber Daya Batu bara Tereka (Inferred Coal Resource) merupakan jumlah batu bara di daerah penyelidikan / bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi.
3. Sumber Daya Batu bara Tertunjuk (Indicated Coal Resource) merupakan jumlah batu bara di daerah penyelidikan / bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan
data yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan
4 Sumber Daya Batu bara Terukur (Measured Coal Resoured) merupakan jumlah batu bara di daerah peyelidikan / bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.
Daftar Pustaka:
1. Anonim. 2008. Indocommercial No. 395 (16 Juli 2008).
2. Anonim. 1998. STANDAR NASIONAL INDONESIA, AMANDEMEN 1 - SNI 13-5014-1998.
3. Anonim. 2003. PT Indonesia Power, UBP. Suralaya.
4. Anonim. 2004. PT Berau Coal.
5. Anonim. 2009. PT Adaro Indonesia.
6. Anonim. 2009. Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral.
7. Suseno, Triswan. 2010. Industri Pemakai Batu Bara di Provinsi Banten .
8. Anam, Ahsonul. 2008. Dimethyl Ether (DME) dari Batubara sebagai Bahan Bakar Gas Alternatif Selain LPG.
Penulis: Ivan Hadinata Rimbualam (@Ivanhadinata)
Menurut laporan dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) potensi sumber daya batu bara adalah sekitar 61,27 milyar ton pada tahun 2005. Sedangkan satu tahun kemudian (2006), jumlah cadangan batu bara yang ditemukan adalah sebesar 90,46 milyar ton. Dari jumlah tersebut, sumber daya batu bara terdiri dari sumber daya hipotetik (hyphotetical) yang merupakan hasil survei tinjau sebesar 17,02 milyar ton, sumber daya tereka (inferred) yang merupakan hasil prospeksi sebesar 33,07 milyar ton, sumber daya tertunjuk (indicated) yang merupakan hasil eksplorasi pendahuluan sebanyak 16,72 milyar ton, dan juga sumber daya terukur (measured) yang merupakan hasil eksplorasi terperinci sebesar 23,64 milyar ton. Sumber daya batu bara terdapat paling besar pada pulau Kalimantan dan Sumatera.
Berikut merupakan keterangan lebih lengkap mengenai kelas sumber daya dan cadangan (AMANDEMEN 1 - SNI 13-5014-1998, 1998) :
1. Sumber Daya Batu bara Hipotetik (Hypothetical Coal Resource) merupakan jumlah batu bara yang berada di daerah penyelidikan / bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data-data yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan survei tinjau.
2 Sumber Daya Batu bara Tereka (Inferred Coal Resource) merupakan jumlah batu bara di daerah penyelidikan / bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi.
3. Sumber Daya Batu bara Tertunjuk (Indicated Coal Resource) merupakan jumlah batu bara di daerah penyelidikan / bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan
data yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan
4 Sumber Daya Batu bara Terukur (Measured Coal Resoured) merupakan jumlah batu bara di daerah peyelidikan / bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.
Daftar Pustaka:
1. Anonim. 2008. Indocommercial No. 395 (16 Juli 2008).
2. Anonim. 1998. STANDAR NASIONAL INDONESIA, AMANDEMEN 1 - SNI 13-5014-1998.
3. Anonim. 2003. PT Indonesia Power, UBP. Suralaya.
4. Anonim. 2004. PT Berau Coal.
5. Anonim. 2009. PT Adaro Indonesia.
6. Anonim. 2009. Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral.
7. Suseno, Triswan. 2010. Industri Pemakai Batu Bara di Provinsi Banten .
8. Anam, Ahsonul. 2008. Dimethyl Ether (DME) dari Batubara sebagai Bahan Bakar Gas Alternatif Selain LPG.
Penulis: Ivan Hadinata Rimbualam (@Ivanhadinata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar