Kamis, 26 November 2009

TEKNOLOGI MEMBRAN


TEKNOLOGI MEMBRAN
Makalah "TEKNOLOGI MEMBRAN" by Magangers Workshop Himatek 2008
PJ : Hendra dan Tejo TK 2008


Teknologi membran telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal itu mungkin dipicu fakta bahwa pemisahan dengan membran memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki metode-metode pemisahan lainnya. Keunggulan tersebut yaitu pemisahan dengan membran tidak membutuhkan zat kimia tambahan dan juga kebutuhan energinya sangat minimum. Membran dapat bertindak sebagai filter yang sangat spesifik. Hanya molekul-molekul dengan ukuran tertentu saja yang bisa melewati membran sedangkan sisanya akan tertahan di permukaan membran. Selain keunggulan-keunggulan yang telah disebutkan, teknologi membran ini sederhana, praktis, dan mudah dilakukan.


Definisi

Membrane separation yaitu suatu teknik pemisahan campuran 2 atau lebih komponen tanpa menggunakan panas. Komponen-komponen akan terpisah berdasarkan ukuran dan bentuknya, dengan bantuan tekanan dan selaput semi-permeable. Hasil pemisahan berupa retentate (bagian dari campuran yang tidak melewati membran) dan permeate (bagian dari campuran yang melewati membran).



Struktur Membran
Berdasarkan jenis pemisahan dan strukturnya, membran dapat dibagi menjadi 3 kategori:

• Porous membrane. Pemisahan berdasarkan atas ukuran partikel dari zat-zat yang akan dipisahkan. Hanya partikel dengan ukuran tertentu yang dapat melewati membran sedangkan sisanya akan tertahan. Berdasarkan klasifikasi dari IUPAC, pori dapat dikelompokkan menjadi macropores (>50nm), mesopores (2-50nm), dan micropores (<2nm). Porous membrane digunakan pada microfiltration dan ultrafiltration.

• Non-porous membrane. Dapat digunakan untuk memisahkan molekul dengan ukuran yang sama, baik gas maupun cairan. Pada non-porous membrane, tidak terdapat pori seperti halnya porous membrane. Perpindahan molekul terjadi melalui mekanisme difusi. Jadi, molekul terlarut di dalam membran, baru kemudian berdifusi melewati membran tersebut.

• Carrier membrane. Pada carriers membrane, perpindahan terjadi dengan bantuan carrier molecule yang mentransportasikan komponen yang diinginkan untuk melewati membran. Carrier molecule memiliki afinitas yang spesifik terhadap salah satu komponen sehingga pemisahan dengan selektifitas yang tinggi dapat dicapai.

Senin, 23 November 2009

Daur Ulang Kertas


DAUR ULANG KERTAS
Makalah "DAUR ULANG KERTAS"
by Magangers Workshop Himatek 2008

PJ : Hendra dan Tejo TK 2008

Kertas yang telah dipakai dapat didaur ulang sehingga dapat digunakan kembali. Kertas hasil daur ulang ini biasanya digunakan sebagai kertas hias karena teksturnya yang unik. Cara pembuatan kertas daur ulang cukup sederhana. Pertama-tama kertas dihancurkan menjadi bubur kertas atau pulp. Agar kertas lebih mudah hancur, terlebih dahulu harus direndam dalam air minimal semalam dan disobek kecil-kecil. Setelah itu kertas ditambah air dan diblender hingga halus. Bubur kertas yag sudah halus ini diblender lagi dengan air dan sedikit lem kayu. Fungsi lem kayu adalah membuat kertas menjadi lebih kuat dan tidak mudah robek.

Bubur kertas kemudian dimasukkan ke dalam baskom. Pencetakan bubur kertas menjadi kertas menggunakan alat yag disebut screen yaitu kasa yang ditempelkan pada bingkai kayu. Screen dimasukkan ke dalam baskom yang telah diaduk lalu diangkat. Lapisan bubur kertas yang ada pada screen ditutup dengan kain dan papan kayu. Setelah itu screen ditekan dengan semacam karet yang dapat dibuat dari sandal jepit bekas agar air keluar. Terakhir, screen diangkat dan lembaran kain berikut lapisan kertas yang ada diatasnya dijemur sampai kering.

HIMATEK sendiri pernah mengadakan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan daur ulang kertas. Pada kegiatan Garbage Fun Day 2 tanggal 4 April 2009, ada demonstrasi mengenai pembuatan kertas daur ulang. Selain itu, dikembangkan juga daur ulang kertas yang berasal dari lapisan kemasan aseptik. Daur ulang ini pernah disosialisasikan ke masyarakat Desa Legok Hiris. Melalui sosialisasi ini, kadiv Workshop HIMATEK meraih prestasi sebagai duta BYEE ke Jerman. Kegiatan lain yang akan segera dilaksanakan adalah penyuluhan daur ulang kertas untuk siswa-siswa SMP.

Daur ulang kertas ini merupakan salah satu proker yang sedang dikembangkan oleh Divisi Workshop Himatek secara intensif. Biasanya, Divisi Workshop Himatek hanya mengenalkan program daur ulang kertas ini kepada kalangan mahasiswa saja. Tetapi, sekarang, Divisi Workshop sedang mencoba melakukan terobosan baru, yaitu mengenalkan program daur ulang kertas ini kepada masyarakat luas, seperti para ibu rumah tangga dan para siswa. Salah satu upaya yang tengah dilakukan untuk merealisasikan hal ini adalah penyuluhan daur ulang kertas bagi siswa SMP yang akan diadakan beberapa waktu lagi.

Program penyuluhan daur ulang kertas untuk siswa SMP ini merupakan salah satu program yang diberikan kepada magangers Workshop 2009. Rencananya, penyuluhan ini akan diberikan kepada siswa-siswa SMP di Bandung. Tujuan dari program ini adalah mengajarkan para siswa ini cara mendaur ulang kertas melalui demonstrasi langsung di sekolah mereka. Diharapkan program ini dapat berjalan secara efektif dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu masyarakat menjadi tahu tentang cara mendaur ulang kertas sehingga pada akhirnya mereka dapat mendaur ulang kertas sendiri. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat membantu mengatasi masalah limbah kertas dengan mendaur ulang limbah kertas tersebut menjadi kertas reuse yang bernilai guna.

Apabila program ini berhasil dan mampu memperkenalkan program daur ulang kertas kepada masyarakat luas, mungkin untuk ke depannya program ini akan lebih diintensifkan lagi sehingga dapat menjamah masyarakat yang lebih luas lagi. Program daur ulang kertas ini merupakan salah satu metode yang sangat efektif untuk mengatasi masalah limbah kertas, apalagi jika didukung kontribusi segenap masyarakat. Divisi Workshop sendiri sangat mengharapkan keberhasilan proker ini.

Selain kepada siswa-siswa SMP, divisi Workshop juga mencoba memperkenalkan program daur ulang kertas kepada ibu-ibu rumah tangga yang telah menjadi peserta HUM 3 sebelumnya. Ini merupakan langkah awal. Diharapkan, selanjutnya, daur ulang kertas ini juga dapat diperkenalkan kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya.

Sebenarnya, daur ulang kertas ini sangat mudah untuk dilakukan. Hanya saja, ada kendala yang dihadapi, yaitu lembaga-lembaga yang menangani daur ulang kertas ini masih kurang banyak dan sistem yang dipakai masih kurang jelas. Akibatnya, menurut paradigma masyarakat, daur ulang kertas ini cenderung dianggap tidak efisien sehingga masyarakat malas untuk menjadikannya sebagai usaha. Padahal, sebenarnya, jika dikelola dengan serius menggunakan sistem yang terstruktur, daur ulang kertas ini sebenarnya cukup menjanjikan untuk dijadikan usaha berskala mikro yang masih bisa menyerap tenaga kerja dan memberikan keuntungan.

Melalui program penyuluhan ini, Divisi Workshop akan mencoba meluruskan paradigma masyarakat yang salah tersebut. Dengan demikian, diharapkan masyarakat menjadi lebih tertarik dan mau merndaur ulang kertas sehingga masalah limbah kertas teratasi dan masyarakat juga dapat memperoleh keuntungan.

Terimakasih Magangers Workshop 2008
khususnya Hendra dan Tejo TK 2008

Sabtu, 21 November 2009

Lomba Rancang Pabrik Tingkat Nasional (LRPTN) XI


Lomba Rancang Pabrik Tingkat Nasional (LRPTN) XI merupakan sebuah kompetisi rancang pabrik bergengsi tingkat Nasional dan hasil kerjasama HIMATEK ITB dengan Prodi Teknik Kimia ITB dan telah diselenggarakan sebanyak 10 kali sejak 1996.

http://lrptnxi.com/

CHEST



Chemical Engineering Sports Tournament (CHEST) merupakan pertandingan beberapa cabang olahraga antar universitas teknik kimia. Peserta terdiri dari 5 universitas termasuk HIMATEK ITB.

Cerdas Cermat Workshop HIMATEK

Oleh : Magangers Workshop TK 2008
I'm proud of you all, so I publish this in my blog.. Thanks

Energi Geotermal.

Rekan-rekan tentu sering mendengar kata “geothermal”? Istilah geotermal berasal dari bahasa Yunani, geo yang berarti bumi dan therme berarti panas. Energi geotermal merupakan energi yang dibangkitkan dari panas yang tersimpan di bawah permukaan bumi. Sumber energi ini merupakan salah satu alternatif yang diharapkan dapat menyelesaikan ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil.

Ternyata bumi ita menyimpan banyak cadangan energi. Bumi terbagi menjadi beberapa lapisan yaitu: perut bumi, mantel bumi, dan kulit bumi sebagai lapisan terluar. Setiap 100 meter kita turun ke dalam perut bumi, temperatur bebatuan cair yang ada di dalam bumi lebih tinggi sekitar 3°C dari bebatuan di atasnya. Semakin jauh ke dalam perut bumi, temperatur batu-batuan maupun lumpur akan semakin tinggi. Bila suhu di permukaan bumi adalah 27°C maka pada kedalaman 100 meter suhu bebatuan mencapai sekitar 30°C. Untuk kedalaman 1 kilometer suhu batu-batuan dan lumpur mencapai 57-60°C, dan bila kita ukur pada kedalaman 2 kilometer, suhu batuan dan lumpur bisa mencapai 120°C atau lebih.
Di dalam kulit bumi, ada kalanya aliran air berada dekat dengan batu-batuan panas yang temperaturnya bisa mencapai 148°C. Air tersebut tidak menjadi uap (steam) karena tidak ada kontak dengan udara. Bila air panas tersebut keluar ke permukaan bumi melalui celah atau retakan di kulit bumi, maka akan timbul air panas yang biasa disebut dengan hot spring. Air panas alam (hot spring) ini biasa dimanfaatkan untuk kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus dijadikan tempat wisata. Di Indonesia, banyak sumber air panas alami yang dimanfaatkan sebagai sarana pemandian dan tempat wisata seperti Ciater, Cipanas-Garut, Sipoholon dan Desa Hutabarat di Tarutung, Lau Debuk-debuk di Tanah Karo, dan beberapa tempat lainnya di penjuru tanah air.

Air panas alam (hot spring) dapat juga dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik. Apabila air panas alam mengalami kontak dengan udara karena fraktur atau retakan, maka semburan akan keluar melalui retakan tersebut dalam bentuk air panas dan uap panas (steam). Air panas dan steam inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Agar energi geotermal dapat dikonversi menjadi energi listrik, tentunya diperlukan sebuah sistem pembangkitan listrik (power plants). Teknologi-teknologi yang digunakan dalam pembangkit listrik geothermal, antara lain: dry steam power plant, flash steam power plant dan binary cycle powe plant.

Banyak pihak yang tertarik dengan potensi energi geothermal. Kelebihan energi geotermal dibandingkan dengan sumber energi lainnya ialah sifat energi geotermal yang bersih, bahkan terbersih jika dibandingkan minyak bumi, batubara, dan nuklir. Hal ini dikarenakan emisi pembangkit geotermal sangatlah rendah, dan bahkan secara teoritis emisinya sama dengan nol. Kelebihan lainnya:(1) hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang minimal, (2) mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage), serta (3) tingkat ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.Akan tetapi tidak bisa dipungkiri, pengembangan energi geoteral terbentur pada kendala biaya, karena biaya awalnya yang sangat mahal.

Salah satu perusahaan energi dunia yang mengelola energi geotermal di Indonesia ialah Chevron, dengan dua unit geotermalnya yang dibangun di daerah Garut dan Sukabumi, Jawa Barat. Perusahaan-perusahaan energi nasional sendiri belum melakukan pemanfaatan yang cukup signifikan. Karena itu, energi geotermal di Indonesia hendaknya mendapat perhatian yang lebih baik agar pemanfaatannya dapat menjadi lebih optimal mengingat banyaknya sumber geotermal di sepanjang Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Tidak menutup kemungkinan bahwa kelak Indonesia dapat menjadi negara pengekspor listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Jabar sudah berjalan di empat titik, yaitu Wayang Windu, Kawah Kamojang, Gunung Salak, Kawah Darajat. Keempatnya menghasilkan listrik sebesar 940 megawatt. Selain itu, Jabar juga tengah memberdayakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di tiga titik, yaitu Cirebon, Sukabumi dan Indramayu. Masing-masing dapat menghasilkan listrik sebesar 330 megawatt.

Menurut pernyataan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Jabar", Bp Tubagus Hisni, Jabar memang memiliki potensi panas bumi yang begitu besar. Tetapi, hal ini kurang dieksplorasi oleh pemerintah pusat. Namun beliau juga menjelaskan, berdasarkan Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, pemerintah daerah Jabar mengajukan beberapa titik yang berpotensi menghasilkan panas bumi kepada DESDM untuk ditetapkan sebagai WKP. Setelah ditetapkan, pemerintah daerah melakukan tender kepada investor dan Gubernur Jabar menerbitkan IUP untuk empat tahun masa eksplorasi, dan satu tahun masa eksploitasi. Melihat mekanisme yang cukup panjang ini, ia memperhitungkan kelima titik pertama baru dapat dioperasionalkan pada tahun 2012.
Menanggapi hal ini, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, mekanisme ini merupakan amanat UU yang harus diikuti. "Kini, kita mendorong pihak swasta untuk turut mempercepat proses itu, baik dalam hal memfasilitasi survei awal hingga menaruh investasi dalam eksplorasi wilayah," kata Heryawan.



Gimana caranya ya.., dari panas bumi bisa jadi listrik..?? Nah disini bakal sedikit dibahas tentang hal itu. Di artikel sebelumnya telah sedikit disinggung, disini kita kasih uraiannya yang lebih detail. Simak ya..,

Air panas alam (hot spring) dapat juga dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik. Apabila air panas alam mengalami kontak dengan udara karena fraktur atau retakan, maka semburan akan keluar melalui retakan tersebut dalam bentuk air panas dan uap panas (steam). Air panas dan steam inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Agar energi geotermal dapat dikonversi menjadi energi listrik, tentunya diperlukan sebuah sistem pembangkitan listrik (power plants). Teknologi-teknologi yang digunakan dalam pembangkit listrik geothermal, antara lain:

1. Dry steam power plant
Pembangkit tipe ini adalah yang pembangkit listrik geotermal yang pertama kali ada. Pada tipe ini, uap panas (steam) langsung diarahkan ke turbin serta mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui injection well.

2. Flash steam power plant
Panas bumi yang berupa fluida, misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 175°C, dapat digunakan sebagai sumber pembangkit flash steam power plant. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas dengan laju alir yang tinggi. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk mengaktifkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well.


3. Binary-cycle power plant (BCPP)
BCPP menggunakan prinsip teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi yang sebelumnya sudah ada (dry steam dan flash steam). Pada BCPP, air panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Temperatur working fluid kemudian akan meningkat dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger dialirkan untuk memutar turbin yang selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary cycle power plant merupakan sistem aliran tertutup karena tidak ada materi yang dilepas ke atmosfer. Keunggulan dari BCPP ialah pengoperasiannya yang dapat dilakukan pada suhu rendah, yaitu sekitar 90-175°C.